Menarik lalu lintas ke dalam situs bisnis dan mempertahankan arus pengunjung dengan stabil sangat penting dalam dunia digital marketing. Search Engine Optimization (SEO) melakukan semua hal untuk mendulang pengunjung, namun itu saja belum cukup. Ada faktor lain bernama bounce rate yang sangat berpengaruh dalam tingkat konversi situs Anda. Apa itu bounce rate dan bagaimana mendapatkan bounce rate yang bagus ? Mari kita pelajari bersama.
Kita ambil contoh, misalnya Anda telah bekerja keras untuk meningkatkan lalu lintas pencarian, menggaet lebih banyak prospek, namun mendapatkan tingkat konversi tanpa hasil yang signifikan, kemungkinan bounce rate Anda terlalu tinggi. Ini berarti bahwa calon pelanggan yang mengunjungi situs Anda langsung terpental, tanpa melakukan hal apa pun atau menghasilkan konversi.
Bounce rate yang tinggi bahkan dapat mempengaruhi situs Anda secara serius, karena bakal memberikan reputasi buruk di mata mesin pencari. Ada banyak hal yang mempengaruhi bounce rate, namun sebelumnya kita perlu memahami tentang arti bounce rate dan angka ideal bounce rate yang bagus.
Apa itu Bounce Rate ?
Bounce atau dalam Bahasa Indonesia pentalan adalah ketika pengguna mengunjungi halaman situs Anda kemudian meninggalkannya tanpa mengunjungi halaman lain atau melakukan tindakan lain apa pun. Maka dari itu bounce rate adalah persentase semua pengunjung yang keluar masuk situs Anda, tanpa melakukan tindakan apapun. Angka-angka yang didapatkan akan membantu dalam perhitungan bounce rate.
Jika sebuah situs memilki bounce rate tinggi berarti situs tersebut tidak cukup menarik atau cukup berguna bagi pengunjung. Ini juga dapat menunjukkan bahwa Anda tidak memberikan pengalaman pengguna yang positif. Jelas, bounce rate yang tinggi merupakan alasan untuk Anda melakukan beberapa perubahan dalam konten atau strategi SEO.
Bounce rate yang bagus berada di kisaran 25 hingga 40 persen, sedang bounce rate rata – rata berada dalam kisaran 41 hingga 55 persen. Nah, jika bounce rate situs Anda lebih tinggi dari angka tersebut, maka Anda perlu segera melakukan evaluasi.
Apa Kriteria Untuk Mendapatkan Bounce Rate Yang Bagus ?
Pada dasarnya memberikan pengalaman pengguna yang positif merupakan kriteria utama untuk mendapatkan bounce rate yang ideal. Pengalaman pengguna sendiri secara keseluruhan terdiri dari banyak faktor, diantaranya :
1. Kecepatan Situs
Kecepatan situs adalah faktor utama dalam meningkatkan bounce rate. Jika Anda membuat pengunjung menunggu terlalu lama, maka kemungkinan besar mereka akan pergi dengan satu klik, bahkan sebelum mereka melihat isi situs Anda. Studi mengatakan bahwa 47 persen pengguna menginginkan sebuah halaman web dimuat dalam waktu kurang dari dua detik.
2. Konten dan Pemformatan
Konten dan pemformatan yang bagus membuat pengunjung lebih betah berada di situs Anda. Uuntuk membuat konten yang lebih menarik bagi pemirsa, pastikan untuk menjawab kebutuhan mereka. Pastikan Anda menjawab pertanyaan atau kebutuhan pengunjung serta memperhatikan tingkat keterbacaannya. Paragraf panjang dan halaman penuh teks biasa sering membuat bosan pemirsa, untuk itu dibutuhkan pemformatan yang menarik.
3. Ajakan Bertindak
Setelah Anda mengoptimalkan konten dan teknis situs, tutup kesepakatan dengan ajakan bertindak (CTA) yang jelas. Elemen CTA yang jelas dan menarik, baik berupa teks maupun tombol akan meningkatkan peluang konversi. Bounce rate juga dapat dikurangi secara signifikan dengan mengoptimalkan penempatan CTA dan melampirkan pesan yang jujur.
4. Navigasi Situs
Semakin mudah sebuah situs dinavigasi oleh pengunjung, maka semakin lama pula mereka akan tinggal. Opsi menu penting harus terlihat jelas, tidak tersembunyi dalam bentuk drop-down atau sub-menu. Pengunjung harus mendapatkan kemudahan untuk berpindah dari satu bagian situs ke bagian lain. Akhirnya, Anda harus memperhatikan hal – hal di atas untuk mendapatkan bounce rate ideal.
Anda bisa memanfaatkan Google Analytics untuk menganalisa bounce rate situs Anda. Atau, jika membutuhkan bantuan profesional, Anda bisa menghubungi A-Creative untuk membantu menemukan solusi permasalahan pemasaran digital untuk bisnis Anda.
