Sebagai pemilik bisnis Anda pasti sudah mahfum dengan istilah merger perusahaan. Ini merupakan sinergi yang bisa membawa sebuah perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi melalui penggabungan dengan perusahaan lain.
Namun, sebagaimana setiap keputusan bisnis lainnya, merger juga memiliki risiko dan dampak yang perlu dipertimbangkan secara cermat. Sebagai pelaku bisnis, Anda perlu memahami dengan baik dinamika dan dampak merger agar dapat mengambil keputusan yang tepat demi kesuksesan jangka panjang.
Apa Itu Merger?
Menurut Harvard Business School, merger perusahaan terjadi ketika dua perusahaan setuju untuk menggabungkan diri menjadi entitas baru. Sebagai contoh, Perusahaan A dan Perusahaan B bergabung untuk menciptakan entitas baru yang disebut Perusahaan C.
Dalam proses merger, perusahaan-perusahaan tersebut menggabungkan aset, karyawan, dan operasional mereka untuk membentuk satu entitas yang baru dan terpadu. Tujuan umum dari merger adalah untuk mencapai sinergi, meningkatkan efisiensi, dan memperluas kemampuan bisnis melalui penggabungan sumber daya.
Apa Dampak Dari Merger Perusahaan?
Strategi merger perusahaan menjadi salah satu pilihan utama bagi para pemilik bisnis yang berorientasi pada pertumbuhan dan peningkatan daya saing. Meski begitu, merger tidak selalu membawa potensi keuntungan besar, tetapi juga menimbulkan dampak yang kompleks, baik positif maupun negatif, yang perlu diperhatikan dengan seksama.
Dampak Positif
Dampak positif dari merger perusahaan mencakup beberapa aspek yang dapat meningkatkan kinerja dan pertumbuhan perusahaan. Pertama, potensi peningkatan pendapatan dapat terjadi karena penghapusan biaya seperti operasi atau departemen ganda, yang dapat meningkatkan efisiensi.
Selain itu, ekspansi ke wilayah baru dan pemanfaatan pangsa pasar yang lebih besar dapat menghasilkan pertumbuhan yang signifikan. Reduksi kompetisi setelah merger dapat meningkatkan margin keuntungan dan mendorong inovasi.
Dampak Negatif
Sementara itu, salah satu dampak negatif dari merger adalah proses konsolidasi tenaga kerja dan proses operasional yang memakan waktu. Integrasi dua struktur organisasi, budaya, dan alur kerja yang berbeda seringkali memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat, yang dapat mengakibatkan periode transisi yang panjang.
Selain itu, jika terdapat ekspektasi yang tidak realistis mengenai waktu integrasi, hal tersebut dapat menyebabkan biaya berlebihan. Mempercepat proses tanpa pertimbangan dan perencanaan yang matang dapat mengakibatkan ketidakefisienan, ketidakpuasan karyawan, dan penumpukan biaya tak terduga, yang berdampak buruk pada keseluruhan keberhasilan merger.
Perbedaan Merger Perusahaan dan Akuisisi
Perbedaan antara merger dan akuisisi terletak pada proses penggabungan dan pengambilalihan entitas. Dalam merger, dua entitas yang terpisah bergabung untuk menciptakan organisasi baru bersama. Sebaliknya, akuisisi merujuk pada pengambilalihan satu entitas oleh entitas lain.
Sebagai contoh, merger terjadi ketika dua startup besar di Indonesia, Gojek dan Tokopedia, bergabung untuk membentuk satu entitas baru yang disebut GOTO. Seiring berjalannya waktu, Tokopedia yang menjadi anak usaha GOTO 75,01% sahamnya diakuisisi oleh TikTok.
Secara keseluruhan, baik merger perusahaan maupun akuisisi diharapkan membawa dampak positif dalam bentuk peningkatan daya saing, efisiensi operasional, dan inovasi. Namun, implementasi yang cermat dan manajemen transisi yang baik diperlukan untuk memastikan bahwa dampak positif tersebut dapat direalisasikan secara optimal.
Sebagai digital marketing agency berpengalaman, A-Creative selalu siap menjadi mitra Anda dalam mengoptimalkan potensi manfaat merger perusahaan dari sisi marketing. Manfaatkan kesempatan untuk berkonsultasi gratis dengan tim ahli kami di sini!
