Beragam jenis affiliate marketing telah berkembang menjadi salah satu model marketing yang populer di era digital. Konsepnya sederhana, sebagai pemilik bisnis Anda bekerja sama dengan pihak ketiga yang akan mempromosikan produk atau layanan Anda.
Karena komisi hanya akan diberikan ketika terjadi pembelian atau tindakan tertentu yang dilakukan melalui tautan afiliasi mereka, maka ini menjadi salah satu strategi yang efisien. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai jenis affiliate marketing yang ada dan bagaimana sistem kerjanya.
Bagaimana Sistem Affiliate Marketing?
Seperti dijelaskan di awal, sistem kerja affiliate marketing cukup sederhaana. Pihak ketiga yang lazim disebut afiliator mempromosikan produk atau layanan Anda melalui tautan afiliasi unik. Ketika terjadi tindakan tertentu misalnya penjualan, klik, lead, atau lainnya, afiliator akan mendapatkan komisi sesuai jumlah yang telah disepakati sebelumnya.
Sistem ini melibatkan beberapa pihak yang terlibat dalam proses, yaitu:
- Merchant sebagai pemilik produk atau layanan yang ingin dipromosikan.
- Affiliator atau publisher yang mempromosikan produk atau layanan merchant melalui tautan afiliasi mereka.
- Customer atau pelanggan sebagai orang yang mengklik tautan afiliasi dan melakukan tindakan yang diinginkan.
Dalam perkembanganya terdapat satu pihak yang menjadi jembatan antara merchant dan afiliator. Pihak ini juga menyediakan platform yang memudahkan pelacakan tautan afiliasi, penghitungan komisi, dan penyediaan laporan kinerja.
Jenis – Jenis Jenis Affiliate Marketing
Jenis affiliate marketing telah berkembang pesat karena bentuk pemasaran digital ini berbiaya rendah. Artinya bisnis tidak harus membuat kampanye marketing sendiri, namun masih dapat mengontrol bagaimana cara produk dipromosikan melalui berbagai saluran pemasaran.
Sesuai pengalaman A-Creative dalam membantu klien yang bertindak sebagai merchant maupun affiliator, kami akan menjelaskan satu per satu jenis-jenis affiliate marketing.
Pay-Per-Sale (PPS)
Pay-Per-Sale adalah jenis affiliate marketing yang paling umum digunakan. Dalam model ini, bisnis akan memberikan komisi berdasarkan persentase atau jumlah dari total penjualan yang dihasilkan melalui afiliator, yang bisa berupa tautan atau kode unik. Komisi ini hanya akan diberikan jika terjadi penjualan.
Pay-Per-Click (PPC)
Pay-Per-Click merupakan jenis affiliate marketing di mana bisnis memberikan komisi berdasarkan jumlah klik yang dihasilkan dari tautan affiliator. Artinya, setiap kali seseorang mengklik tautan tersebut, maka bisnis akan memberikan komisi pada affiliator. Jenis ini tidak tergantung pada penjualan yang terjadi, namun biasanya komisi yang dibayarkan akan lebih rendah ketimbang PPS.
Pay-Per-Lead (PPL)
Pay-Per-Lead adalah jenis affiliate marketing di mana bisnis membayar komisi berdasarkan jumlah tindakan tertentu yang diambil oleh audiens yang datang melalui afiliator. Tindakan tersebut dapat berupa mengisi formulir, berlangganan newsletter, mengunduh aplikasi, atau tindakan lain yang diinginkan oleh bisnis.
Cost-Per-Action (CPA)
Cost-Per-Action adalah jenis yang mirip dengan Pay-Per-Lead, di mana bisnis membayar komisi berdasarkan tindakan tertentu yang dilakukan oleh audiens. Bedanya, tindakan tersebut bisa lebih bervariasi, termasuk penjualan, pengunduhan, pendaftaran, pengisian survei, dan lainnya. Komisi hanya diberikan ketika audiens menyelsaikan tindakan tersebut.
Baca juga: Pengertian E-Business dan Contohnya Dalam Dunia Bisnis
Melalui pemahaman tentang cara kerja dan jenis affiliate marketing di atas, Anda bisa mempertimbangkan jenis mana yang berpotensi meningkatkan profit bagi bisnis Anda. Temukan @acreative.id di Instagram untuk mendapatkan tips dan konten menarik lain dalam dunia pemasaran digital.
