
Mengutip dari laman Kementrian Ketenagakerjaan, hustle culture merupakan standar di masyarakat yang menganggap seseorang bisa mencapai kesuksesan. Jika benar-benar mendedikasikan hidup untuk pekerjaan dan bekerja sekeras-kerasnya sampai menempatkan pekerjaan di atas segalanya. Budaya ini seperti gerakan motivasi berenergi tinggi yang mendatangkan imbalan seperti yang diharapkan.
Seseorang melakukan pekerjaan sebagai rutinitas sehari-hari untuk memenuhi kesejahteraan hidup. Namun akhirnya tidak sedikit orang yang mengorbankan waktu dan kesehatannya demi pekerjaan. Tuntutan hidup yang lebih banyak di masa sekarang ini mengharuskan seseorang untuk bekerja lebih keras supaya mendapatkan penghasilan yang besar. Orang yang sudah sukses pun semakin ingin bekerja keras supaya mendapatkan hasil yang lebih maksimal dan mempertahankan kesuksesan tersebut.
Sebenernya budaya ini secara perlahan memengaruhi kesehatan dan mental pekerja. Bagi sebagian orang, bekerja selama berjam-jam biasanya dikaitkan dengan kenaikan jabatan yang lebih cepat maupun menghasilkan lebih banyak uang dalam waktu singkat. Namun hal tersebut hanya bisa terjadi jika Anda mengabdikan diri hanya untuk bekerja, mengurangi waktu istirahat, dan memotivasi diri sendiri untuk mengabaikan rasa sakit yang dialami karena bekerja secara terus-menerus.
Dampak buruk hustle culture salah satunya adalah Anda bisa mengalami burnout atau stress berat. Dampak buruk lain yang perlu Anda waspadai adalah sebagai berikut:
Kurang Menghargai Proses
Ketika Anda tanpa sadar selalu menerapkan hustle culture dalam kehidupan, Anda akan kurang menghargai proses karena lebih berorientasi pada hasil. Anda akan terus berusaha mencapai hasil terbaik namun mengabaikan proses Anda mencapai hasil tersebut, termasuk juga mengabaikan kesehatan dan waktu pribadi Anda sendiri.
Tubuh Menjadi Kurang Istirahat
Tubuh sebenarnya selalu memberikan sinyal atau tanda-tanda jika Anda membutuhkan istirahat. Terlebih jika Anda selalu bekerja terus-menerus tanpa mengenal waktu. Ketika Anda mengabaikan sinyal istirahat yang diberikan tubuh, maka tubuh Anda lama-kelamaan akan mencapai batas yang bisa
Tidak Pernah Merasa Puas
Ketika Anda terjebak dalam hustle culture, Anda tidak pernah merasa puas. Anda akan menginginkan segala sesuatunya berjalan dengan sempurna dengan hasil yang sempurna juga. Jadi ketika hasil tidak sesuai dengan harapan Anda, meskipun itu hanya sedikit saja menyimpang dari harapan, Anda akan merasa tidak puas dan berusaha memperbaikinya supaya menjadi sempurna.
Kesehatan Mental Terancam
Dampak yang paling nyata dari hustle culture adalah kesehatan mental. Kesehatan mental dan fisik pekerja menjadi terlalu terbebani, karena dituntut untuk terus bekerja ekstra dengan sedikit istirahat.
Energi Mudah Terkuras Habis
Seorang pekerja yang bekerja dalam waktu yang lama tentu saja akan mengalami kelelahan atau stress. Kondisi tersebut tentu saja akan semakin mengurangi produktivitas Anda dalam bekerja di keesokan atau di kemudian hari, karena energi Anda sudah terkuras saat Anda bekerja terus-menerus tanpa istirahat yang cukup. Ketika energi Anda terkuras dan Anda kelelahan, akan meningkatkan kemungkinan kesalahan dalam pekerjaan, kecelakaan, dan sakit yang justru akan menjadi beban bagi perusahaan.
Anda dapat membantu mengurangi hustle culture dalam kehidupan Anda dengan menanamkan mindset atau pola pikir berikut ini:
Anda Perlu Bekerja untuk Hidup, Bukan Hidup untuk Bekerja
Anda pastinya pernah mendengar istilah bekerja untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja. Yang perlu Anda lakukan adalah menyadari bahwa Anda itu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan hidup untuk memenuhi kebutuhan kerja. Anda hanya perlu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan tidak berlebihan atau menggunakan waktu istirahat Anda untuk bekerja, tubuh Anda tetap membutuhkan istirahat.
Anda Perlu Berhenti Membandingkan Diri
Anda harus mensyukuri apa pun pencapaian yang Anda dapatkan selama bekerja. Anda tidak perlu membandingkan pencapaian Anda dengan orang lain, karena hal itu hanya menambah rasa iri yang berujung menimbulkan ambisi berlebihan tanpa memikirkan risikonya. Dengan Anda mensyukuri pencapaian apa pun yang Anda dapatkan, Anda akan merasa lebih bahagia.
Anda Perlu Menghargai Waktu Luang Untuk Bersantai
Waktu luang di sela pekerjaan gunakan untuk bersantai dan melakukan aktivitas pribadi, dengan begitu Anda akan semakin mampu menghargai diri sendiri.
baca juga : Kenali Creative Block dan Cara Mengatasinya!
Semoga melalui penjelasan di atas Anda terhindar dari hustle culture yang akan merugikan Anda. Namun, jika Anda membutuhkan konsultasi bisnis dalam bidang digital, Anda dapat menghubungi A-Creative yang menawarkan layanan berkualitas dan tentunya dengan biaya yang terjangkau.