Menjadi seorang digital marketer merupakan profesi yang membutuhkan banyak ide-ide baru. Dengan melayani berbagai macam bidang usaha, secara tidak langsung kita juga diharuskan untuk setidaknya mengetahui bidang-bidang tersebut serta bisa menciptakan kreatif marketing yang orisinil.
Di sisi lain, banyak anggapan bahwa menjadi orang yang kreatif itu merupakan bakat tersendiri. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah. Tetapi, anggapan tersebut memunculkan asumsi baru. Yakni, menjadi orang kreatif itu tidak bisa diasah—jika kamu tidak berbakat sejak lahir.
Dan anggapan tersebutlah yang salah.
Berbakat atau tidak hanya berbicara tentang kemampuan untuk menyerap hal lebih cepat dalam bidang tertentu. Jika kamu berbakat dalam bidang bahasa, maka kamu cenderung lebih menguasai berbagai macam bahasa dibandingkan rata-rata orang. Jika kamu berbakat dalam hal matematis, kamu tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menghitung dibandingkan dengan teman-temanmu. Bahkan, kamu bisa menemukan cara tersendiri untuk menyelesaikan soal.
Begitu pula dengan kreativitas. Kreativitas bisa diasah, ide yang kreatif bisa dicari. Bukannya hanya ditunggu.
Kamu bisa mengasah diri menjadi seorang digital marketer yang kreatif. Hal tersebut tidak bisa dibangun dalam semalam. Karena membutuhkan perulangan untuk menjadi sebuah kemampuan.
Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kreativitas bagi seorang digital marketer.
Perspektif Unik dan Kreatif Marketing
Perspektif menjadi salah satu kunci dalam memperluas wawasan. Permainan perspektif mampu mengupas sudut pandang tertentu secara lebih mendalam dan juga konkret. Tidak hanya itu, hal tersebut juga bisa mengubah persepsi pembaca ataupun klien.
Rumus sederhana yang bisa dipakai adalah dengan menggunakan teknik klasik 5W1H dalam memperluas perspektif:
- What/apa;
- Why/mengapa;
- Who/siapa;
- Where/di mana;
- When/kapan;
- How/bagaimana.
Jika banyak orang sudah membahas tentang apa, maka cobalah membahas dari sisi mengapa, bagaimana, kapan, hingga teknik tersebut lengkap dikupas variabelnya satu per satu.
Sebagai contoh, kita sering menemui artikel deskriptif yang menjelaskan istilah atau fenomena tertentu. “Apa itu copywriting”, “apa itu Google Ads”, dan lain sebagainya.
Jika sudut pandang tersebut diubah, “bagaimana copywriting bisa muncul?” kita dapat memberikan jawaban yang belum pernah ditanyakan sebelumnya. Dengan mengubah sebuah kata (dari apa menjadi bagaimana), kita mampu menghadirkan fakta serta pengetahuan baru.
Pun, dari topik-topik umum tersebut akan bermunculan potensi ide lain yang dapat kita perdalam.
Pada prinsipnya, mengambil perspektif yang berbeda dapat mengolah ide lama menjadi ide baru.
Konsumsi Pengetahuan Baru
Jika kamu ingin menghasilkan sesuatu yang berbeda, setidaknya kamu harus mendapatkan berbagai macam input pula. Jika tidak ada hal yang masuk, maka tidak ada sesuatu yang dihasilkan.
Kamu bisa mendapatkan ide-ide baru dari membaca buku, mendengarkan podcast, menonton TED Talks, mengikuti kursus—yang bisa berhubungan secara langsung atau tidak dengan bidangmu.
Informasi maupun pengetahuan baru yang kamu dapatkan bisa kamu simpan dulu. Bisa jadi, kombinasi antar beberapa informasi dapat menghasilkan sesuatu yang baru nantinya.
Mulailah dengan membaca buku kesukaan setiap harinya selama 15 menit. Jika ada topik yang menarik perhatianmu, bisa segera kamu catat di HP dulu agar tidak lupa.
Begitu pula saat kamu mendengarkan podcast, catatlah kalimat yang sangat berkesan bagimu.
Walaupun mulanya hanya berupa ide abstrak, kamu bisa mengolahnya dengan menambah beberapa informasi tambahan baru.
Kreatif Marketing Hilang? Coba Berhenti Sejenak
Ketika pikiranmu sudah disesaki oleh target yang harus dicapai sedangkan masih dituntut untuk memunculkan ide-ide baru, berhentilah sejenak.
Kosongkan pikiranmu sebentar, berikanlah ruang pada pikiranmu untuk bernafas.
Ketika pikiran kita sudah dipenuhi oleh berbagai macam hal—mulai dari target, riset pasar, kebutuhan klien, strategi untuk iklan, dan kawan-kawannya, maka fokus kita akan terus berkutat di situ. Memunculkan ide baru mungkin merupakan hal yang susah, bahkan bisa jadi tidak terpikirkan sekalipun.
Penelitian di bidang psikologi juga turut mendukung bahwa dengan melakukan meditasi dapat meningkatkan tingkat kreativitas dalam berpikir.
Saat otak manusia tidak difokuskan pada hal-hal tertentu—terutama yang membuatnya tertekan— maka kita akan lebih mudah untuk menerima sesuatu hal yang baru.
Bisa jadi, beristirahat sejenak menjadi opsi bagimu di waktu sekarang.
Ide-ide baru tidak bisa selalu datang saat kamu menunggunya. Justru, dirimu sendirilah yang harus mempunyai usaha lebih untuk menggali dan menemukannya di sekitar.
Kreativitas merupakan sebuah skill yang membutuhkan pengembangan terus-menerus. , jika kamu tidak mengasah lagi kreativitas tersebut, lambat laun ia akan menghilang dalam dirimu.
Kamu tidak akan merasa menjadi orang yang kreatif hanya dalam semalam saja. Hasil dari karya-karyamulah yang nantinya akan menunjukkan sisi kreativitas sebagai seorang digital marketer.
Kami tidak hanya membahas tentang digital marketing, tetapi kami juga peduli terhadap perkembangan dirimu sebagai seorang digital marketer. Kamu bisa menemukan artikel self-development lainnya di website kami. Klik untuk mengunjunginya di a-creative.id.